Sabtu, 16 Juli 2011

KEANEKARAGAMAN BUDAYA

STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis kesamaan dan keberagaman budaya

Kompetensi dasar                 : Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing dan hubungan antar budaya

Indikator                              :Mendeskripsikan hubungan antar budaya



PENGARUH BUDAYA ASING

A.   PENGARUH POSITIF               Memberikan kemajuan, peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Misalnya :
·        Alih teknologi asing (industri)
·        Lapangan pekerjaan tambah luas
·        Pendidikan lebih maju dan menghargai waktu

B.   PENGARUH NEGATIF

a.     Masuknya nilai-nilai budaya asing negative

·        Merubahnya perilaku anak-anak muda
·        Memudarnya jati diri dan warisan leluhur bangsa
·        Maraknya budaya primitive dan pragmatisme membuat masyarakat terjebak gaya hidup hidonis dan serba instant (krisis kreativitas)
·        Memudarnya adapt istiadat dan tata karma
·        Kesenian diambang kepunahan
·        Budaya egoisme dan individualisme (memudarnya nilai kegotong royongan         Ciri khas bangsa Indonesia

b. Demoralisasi (menurunnya moral )
o   Sifat konsumerisme
o   Sifat materialisme
o   Meningkatnya kriminalitas ( kejahatan )
Misalnya : kejahatan seksual, aksi kekerasan, dan pornoaksi

c. Kesenjangan sosial masyarakat



HUBUNGAN ANTAR BUDAYA

1.      DIFUSI                 PROSES PENYEBARAN ATAU PEREMBESAN SUATU UNSUR KEBUDAYAAN DARI SATU PIHAK KE PIHAK LAIN.

Menurut W.A. Haviland menyatakan bahwa difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan lain.
Misalnya : Cara berdagang orang cina, orang arab mereka berdagang sambil menyebarkan agama islam
Proses difusi unsur-unsur budaya daerah kedalam kebudayaan nasional disebabkan oleh beberapa hal :
1. Fungsinya sangat dirasakan sangat cocok dan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat.
2. Unsur-unsur budaya mudah diterima atau diserap seperti : bahan makanan, pakaian, dan alat-alat pertanian.
3. Unsur-unsur budaya daerah sangat digemari karena keindahannya (benda-benda seni) dan rasanya (makanan)


2.     AKULTURASI               Suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat adanya pengaruh dari kebudayaan asing

Menurut Koentraningrat, akulturasi menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu berhadapan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dan kebudayaan asli.

Mekanisme akulturasi dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Unsur budaya asing yang mudah diterima
o   Unsur kebudayaan yang konkret wujudnya.
Contohnya : benda-benda keperluan rumah tangga dan alat-alat pertanian yang praktis dipakai.
o   Unsur kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi pemakainya
Contohnya : kendaraan bermotor seperti sepedamtor, truk pengangkut
o   Unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan masyarakat penerima
Contohnya : Penerangan listrik menggantikan penerangan tradisional.
b.     unsur-unsur budaya yang sulit diterima
o   unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak
Misalnya : paham ideology negara asing

o   Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi si pemakai
Misalnya : mode pakaian
o   Unsur-unsur kebudayaan yang sukar disesuaikan dengan kedaan masyarakat penerimanya.
Misalnya : Traktor untuk membajak sawah sukar menggantikan fungsi bajak yang ditarik dengan kerbau
c.      Unsur budaya yang sukar diganti adalah unsure yang mempunyai fungsi luar dalam masyarakat lain. Misalnya : kebiasaan manusia Indonesia makan nasi akan sulit diganti dengan roti sebagai makanan pokok.
d.     Individu yang cepat dan sukar menerima kebudayaan asing

Bentuk-bentuk proses akulturasi :
1.     Subsitusi : Unsur budaya lama diganti unsur budaya baru yang memberi nilai lebih bagi para pengunanya
contoh : *ojek sepeda diganti sepeda motor
               *Bajak kerbau diganti traktor
               *kentongan diganti pengeras suara

2.     Sinkretisme : unsur budaya lama berfungsi berpadu dengan unsur budaya baru sedemikian serasinya hingga membentuk sistem baru .
Contoh : perpaduan dalam sistem keagamaan

3.     Adisi  : unsur budaya lama masih berfungsi ditambah unsur baru sehingga memiliki nilai lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar